FORUM SMK INDONESIA
Bagi Siswa SMK Harap Log In Atau Mendaftar Dahulu.
Terimakasih ^_^

Join the forum, it's quick and easy

FORUM SMK INDONESIA
Bagi Siswa SMK Harap Log In Atau Mendaftar Dahulu.
Terimakasih ^_^
FORUM SMK INDONESIA
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.
Pencarian
Display results as :
Advanced Search
Latest topics
Situs Judi Slot Bola Terpercaya 2021Tue Feb 16, 2021 1:22 pmsitusjudibola
Mengapa Harus MEnggunakan Jasa Gesek TUnaiTue Aug 13, 2019 4:00 pmasep rizqi rifangga
Daftar Penyedia Website GratisFri Aug 09, 2019 4:00 pmasep rizqi rifangga
ALUMNI SMK YPPT 2010-2013Wed Jul 04, 2018 4:30 pmdidit
Alumni 2001 Fri Jul 07, 2017 12:46 pmkang maunk
Top posters
240 Post - 84%
17 Post - 6%
9 Post - 3%
9 Post - 3%
3 Post - 1%
2 Post - 1%
2 Post - 1%
1 Post - 0%
1 Post - 0%
Live Traffic Feed
Live Traffic Feed
Recommended Reading
Live Traffic Map

Go down
asep rizqi rifangga
asep rizqi rifangga
Admins
Admins
Jumlah posting : 240
Points : 714
Reputation : -2
Join date : 29.06.09
Age : 30
Lokasi : Garut

Character sheet
Points:
MEMIMPIN MEMANDANG JAUH KEDEPAN Left_bar_bleue500/500MEMIMPIN MEMANDANG JAUH KEDEPAN Empty_bar_bleue  (500/500)
https://forumsmk.indonesianforum.net

MEMIMPIN MEMANDANG JAUH KEDEPAN Empty MEMIMPIN MEMANDANG JAUH KEDEPAN

Mon Aug 03, 2009 3:25 pm
Sering terjadi beberapakali dahi kita terantuk pada benda karena terlambat menundukkan kepala pada saat melangkah kedepan. Tidak melihat bahwa ada bahaya melintang setinggi kepala karena pada saat itu kita diterpa satu perasaan rendah diri, kurang percaya diri atau perasaan putus asa sehingga pandangan selalu menunduk sepanjang langkah kita. Atau, saat kita mengayunkan kaki berjalan kedepan, kepala kita terus menengadah keatas dengan membusungkan dada, penuh kepongahan sehingga kita tidak melihat bahwa didepan ada lobang menganga, lalu kaki kita terperosok dan jatuh, meninggalkan luka yang sebenarnya tidak kita kehendaki dan tidak perlu terjadi. Karena itu, sebaiknya saat kita berjalan, sikap yang paling moderat dan aman adalah; pandangan diarahkan kedepan. Tidak seperti Robo Cop tentunya! Hanya bola mata kita yang bergerak gerak halus keatas, kebawah, kesamping kanan kiri sepanjang perjalanan yang akan kita lalui.
Artinya; gerak langkah kita itu selalu penuh kewaspadaan dan mawas diri berlandaskan pengalaman, baik yang kita alami sendiri maupun yang pernah terjadi pada orang lain.
Hikmahnya tetap kita jadikan pegangan. Melangkah dengan sikap yang benar dan aman tadi serta selalu pandangan kedepan dengan siap dan waspada akan apa yang berada dihadapan kita yang berpotensi bisa membahayakan. Kita akan selalu sanggup mengantisipasinya. Kecelakaan kecil maupun besar, sama sama membuat kita kurang nyaman.

Demikian juga dalam ruang lingkup perjalanan hidup ini yang jauh lebih kompleks kaitannya dan sangat dalam serta variatif maknanya. Kita perlu mengingat kata kata bijak dan bermanfaat sebagai pegangan; yang mengatakan: "MEMIMPIN BERARTI MEMANDANG JAUH KEDEPAN !"
Ungkapan sederhana ini jangan diartikan secara sempit. Khususnya kata "memimpin" disini tidak dimaksud hanya berlaku bagi seorang Pemimpin Negara umpamanya, Pemimpin Umat yang besar, Pemimpin sebuah Parpol, Pemimpin Perusahaan Besar, Pemimpin satu Institusi terkemuka dan sejenisnya.
Memimpin disini mencakup pengertian menyeluruh dalam hubungan perilaku pada macam macam tingkat kehidupan. Dari memimpin masyarakat yang berjumlajh amat besar sampai sekelompok manusia berjumlah sedikit seperti; memimpin lingkungan, keluarga umpamanya serta yang terkecil dari semuanya tadi adalah : Memimpin Diri sendiri.
Memimpin diri sendiri ini peran serta effeknya sangat berpengaruh secara luas, juga merupakan hal tersulit dalam hidup manusia. Membutuhkan kemauan keras, tertib pribadi dan disiplin tinggi. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya manusia itu berbudi dan berkehendak bebas, akibatnya bebas pula untuk berbuat dan melanggar segala kaidah kehidupan. Kehidupan pribadinya yang dipimpin oleh dirinya sendiri.
Dirinya menjadi penguasa atas dirinya sendiri.
Pengaruhnya akan sangat terasa dalam hubungannya dengan kehidupan masyarakat luas baik dalam ruang lingkup tertentu maupun dalam kaitan kehidupan sebuah Negara. Tidak hanya sekedar berpengaruh pada masyarakat disekitar dirinya saja.

Masyarakat, yang dimulai dari pribadi per pribadi ini akan membentuk lingkaran, tatanan dan corak mental karakter sebuah kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Apabila tatanan pribadi per pribadi pada sebagian besar masyarakat yang majemuk dalam satu Negara adalah baik, sanggup memimpin diri sendiri dengan berdisiplin tinggi dan berkarakter kuat serta segala gerak langkahnya dilandasi sikap pandangannya jauh kedepan, niscaya secara umum akan tercipta Masyarakat Negara yang dewasa dan bertanggung jawab. Ini akibat berkumpulnya individu individu tadi yang tampak secara keseluruhan sebagai wajah penampilan bangsa itu.

Inilah salah satu tujuan PEMBINAAN MENTAL Perguruan melalui gemblengan Mental Spiritual dan Phisik dengan landasan dasar falsafah Bushido yang universal. Sudah diakui dunia dan sudah dipraktekkan Negara asalnya Jepang dengan hasil nyata. Untuk mencapai serta mendapatkan hasil, dijabarkan dalam `Bentuk Latihan yang sistimatis - dinamis - Rithmatis dan Berkemajuan. Rasa percaya diri dan keyakinan bahwa cita cita, visi & misi yang telah tertanam dengan kokoh dan berakar pada fondasi yang mengkristal akan sanggup bertahan dalam kurun waktu yang panjang mengawal perjalanan Perguruan menuju hari depan, Ini semua bisa direalisir hanya apabila cita cita, visi & misi Perguruan mampu dipertahankan dan diamalkan secara konsisten dan konsekuen oleh ~ Pribadi Pribadi Karateka Sejati ~ yang sanggup menjadi tonggak yang kokoh kekar. Satunya kata dan perbuatan dilandasi semboyan: Teguh - Tegak - Tegar. Menjalankan falsafah dasar dan mengamalkannya.
Hapuskan perasaan tak mampu, rendah diri serta rasa kurang percaya diri dan cepat putus asa dengan selalu menundukkan kepala sepanjang perjalanan. Tidak juga dan jangan pernah berjalan dengan menegadahkan kepala serta membusungkan dada karena kesombongan, merasa paling hebat dan utama sehingga lupa diri dan terantuk atau terperosok lagi.

Tonggak tonggak yang merupakan pribadi yang selalu mengutamakan pengabdian yang tulus ikhlas tanpa pamrih dalam melakukan tugas ~ Pembinaan Warga Perguruan ~ dalam hubungannya dengan masyarakat luas, menjaga nama baik institusi yang dipagarinya ini. Tetap konsisten mengarahkan pandangan jauh kedepan. Berjalan pada jalur kebenaran dan keseimbangan.
PEMIMPIN, juga perlu mau sekejab menoleh jauh kebelakang akan apa yang pernah dilewati dan dialami untuk dijadikan pengalaman dan pegangan dalam melangkahkan kaki maju kedepan.
Segala yang nyata baik dan bermanfaat, dibina dan dilanjutkan. Yang membawa akibat buruk dan tidak berguna serta tidak memberi manfaat, ditinggalkan dan yang masih kurang, dibenahi dengan tekun dan sabar.
Biarlah dan pertahankan Pembinaan Phisik, Mental - Spiritual yang sudah tertanam dengan baik. Jangan gegabah berniat Merevisi bahkan Membongkar - Pasang secara coba coba hingga tanpa perhitungan jauh kedepan, akhirnya porak poranda hanya karena menganggap bahwa semuanya harus `MODERN`.
Pengertian ~ Modern pada Manusia ~ bukan hanya dilihat dari bentuk yang tampak secara lahiriah, ibarat pada saat "celana jean" oleh Negara Barat disimbolkan sebagai `Penampilan Manusia Modern`, banyak kaum muda termakan ~ Iklan Dagang ~ ini; lalu beranggapan apabila `Jeannya` tambal sulam, lusuh dan hancur berlobang dan benangnya terburai, merasa dirinya sudah manusia `MODERN`.
MODERN itu adalah semangat yang menyatu dengan cara berpikir dan hasil pemikiran yang nyata bermanfaat, baik bagi dirinya maupun umum. Bukan penampilan asal sekedar beda.
Sayapun masa muda sekitar tahun 1956 saat celana ini mulai menyerbu budaya berpakaian para remaja, pernah terbuai sesaat oleh `Gaya Cowboy an` ini secara ekstrim.
Kalau diingat kembali, cukup menggelikan.

MORAL - MENTAL SPIRITUAL manusia yang baik itu tetap batasannya sepanjang masa. Tidak berubah karena pengaruh keadaan, juga tidak bergeser karena perubahan, situasi dan kondisi jaman. Kapanpun !
Yang satu ini akan tetap makna dan nilainya. Nilai dan bobot kebenarannya dimana dan kapanpun tidak pernah berubah ubah. Apalagi direkayasa segelintir manusia untuk kepentingan pribadi serta kelompoknya.
Dalam kondisi tertentu memang bisa terjadi, yang baik dinyatakan buruk dan sebaliknya.
Hal seperti ini hanya dilakukan `manusia tak bermoral` yang telah menentang Hukum Alam yang berpangkal pada Hukum Sebab dan Akibat yang langgeng.
Naluri dan Akal Budi manusia, kapanpun dan dimanapun sama. Kalau ada yang janggal dan tidak rasional diluar nalar, itulah hasil rekayasa manusia sendiri.

Contoh nyata dan mudah difahami.
Pada mula manusia tercipta dan terbentuk sebagai makhluk paling tinggi kodratnya, maka secara langsung tertanam `NALURI dan AKAL BUDI` pada dirinya.
Tanpa diberitahu, tanpa diajar, normalnya manusia mengerti bahwa : Membunuh, mencuri, berzinah, berbohong itu adalah salah dan tidak seharusnya dilakukan.
Kalau terpaksa diperbuatnya, sudah pasti dengan cara sembunyi sembunyi karena takut dilihat, diketahui, didengar pihak lain. Karena apa. Karena dirinya faham, bahwa perbuatannya itu keliru dan tidak layak. Lain dengan satwa, perbuatannya hanya berdasarklan NALURI.
Kalau ada perbuatan menyimpang malahan didewakan, sudah pasti ini akibat rekayasa manusia brutal yang mempunyai kekuasaan memksakan kehendaknya untuk dijalankan walau bertentangan dan melanggar kodrat kemanusiaan. Untuk keuntungan dan keagungan dirinya sendiri. Secara normal, tidak akan terjadi.
Jaman sudah berlalu entah berapa lama, tetapi tidak pernah dalam satu jamanpun atau satu dekade tertentu, kapanpun dan dimanapun yang mengatakan bahwa apa yang KELIRU dan SALAH, tiba tiba berubah menjadi satu PEMBENARAN dan KEBAIKAN. Tidak akan pernah.

Kalau ada `Adat Istiadat` yang jauh dari logika dan bahkan terkadang jauh dari rasa kemanusiaan yang beradab, hal demikian ini mungkin karena terpengaruh kehidupan satwa yang memang hidupnya hanya berlandaskan `Naluri` tanpa didampingi `Akal - Budi` yang bisa membedakan benar dan salah. Hanya mengikuti Hukum Alam; yaitu: The strongest the winners. Survival of the fittest.
Karenanya, sering pada jaman manusia yang makin berbudaya, banyak Adat Istiadat yang dinilainya tidak nalar dan dianggap ` Barbarian`. Manusiapun, apabila tingkah perbuatannya tidak berlandaskan rasa kemanusiaan yang beradab; layak digelari Manusia Bernaluri Kebinatangan.

Semoga Pandangan jauh kedepan dalam mengantisipasi segala kemungkinan yang tiba tiba muncul dan potensial menghambat atau menghalangi bahkan merusak semua cita cita, visi dan misi Perguruan, bisa dijadikan pegangan serta diamalkan. Semboyan Perguruan; yaitu: TEGUH - TEGAK - TEGAR sangat mendukung serta meringankan langkah kedepan dan kita berani berkata: Malang malang putung, rawe rawe rantas.
Tujuan baik dan tulus pasti mendapat bimbingan dan berkahNYA.
Kembali Ke Atas
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik